dimuka bumi ini. Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan kerjanya. Allah akan tambahkan rezeki, sekiranya pandai bersyukur. Allah sediakan semua keperluan manusia tanpa bayar satu senpun. Ada sebuah ungkapan mengatakan "hidup adalah untuk makan ataukah makan adalah untuk hidup?"
Setelah saya membaca buku pedoman hidup manusia, pendapat ungkapan di atas adalah tidak benar. Pepatah yang diatas hanya sesuai untuk makhluk-makhluk Tuhan lainnya yaitu : "binatang". Mereka memang setiap hari mencari makan (rezeki), setelah selesai makan mereka bermain-main dan kemudian tidur, beranak, dan membesarkan.
Mereka tidak pernah memikirkan bagaimana mempunyai rumah yang indah, dan mempunya alat pengangkutan yang canggih. Begitu pula mereka tidak memikirkan siapa Tuhannnya, siapa yang menciptakannya, dan mahu kemana setelah mati. Semenjak dulu lembu dan kambing tidak punya rumah. Makanannya tetap sahaja rumput semenjak dulu kala. Hidupnya sehari-harian adalah mencari makan untuk hidup. Tidak lebih daripada itu. Apakah manusia yang mempunyai akal sama dengan binatang?
Apakah hidup hanya untuk mencari makan setiap hari? Apakah tidak ada lagi yang harus dikerjakan untuk kebaikan (amal sholeh) atau memproduksi karya-karya yang bermanfaat untuk kemajuan manusia?
Setelah saya membaca buku pedoman hidup manusia, pendapat ungkapan di atas adalah tidak benar. Pepatah yang diatas hanya sesuai untuk makhluk-makhluk Tuhan lainnya yaitu : "binatang". Mereka memang setiap hari mencari makan (rezeki), setelah selesai makan mereka bermain-main dan kemudian tidur, beranak, dan membesarkan.
Mereka tidak pernah memikirkan bagaimana mempunyai rumah yang indah, dan mempunya alat pengangkutan yang canggih. Begitu pula mereka tidak memikirkan siapa Tuhannnya, siapa yang menciptakannya, dan mahu kemana setelah mati. Semenjak dulu lembu dan kambing tidak punya rumah. Makanannya tetap sahaja rumput semenjak dulu kala. Hidupnya sehari-harian adalah mencari makan untuk hidup. Tidak lebih daripada itu. Apakah manusia yang mempunyai akal sama dengan binatang?
Apakah hidup hanya untuk mencari makan setiap hari? Apakah tidak ada lagi yang harus dikerjakan untuk kebaikan (amal sholeh) atau memproduksi karya-karya yang bermanfaat untuk kemajuan manusia?
Setelah saya membaca buku pedoman hidup, saya menemukan apa tugas manusia sebenarnya di dunia ini menurut Tuhan yang menciptakan kita.
Allah berfirman : "Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepadaKu."
Q.S Az-Zaariyaat : 56
Pada ayat yang lain Allah berfirman :
"Dan kepada kaum Thamud, Kami utuskan saudara mereka: Nabi Sholeh. Dia berkata: Wahai kaumku! Sembahlah kamu akan Allah! Sebenarnya tiada Tuhan bagi kamu selain daripadaNya. Dialah yang menjadikan kamu dari bahan-bahan bumi, serta menghendaki kamu memakmurkannya. Oleh itu mintalah ampun kepada Allah dari perbuatan syirik, kemudian kembalilah kepadaNya dengan taat dan tauhid. Sesungguhnya Tuhanku sentiasa dekat, lagi sentiasa memperkenankan permohonan hambaNya."
Q.S Hud : 61
Allah juga berfirman :
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat :
Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?. Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya. Manusia diangkat menjadi khalifah (wakil) Allah di muka bumi ini."
Q.S Al-Baqarah : 30
Jelas sekali tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia, iaitu sebagai wakil Allah untuk bekerja untuk Allah di dunia dengan mengikuti perintah-perintahNya yang ada dalam Al Quran dan Hadith, dalam membangun atau menyejahterakan manusia dan agar manusia dapat beribadah dengan baik kepada Allah swt.
Apa-apa yang diperlukan oleh manusia untuk hidup sudah disediakan. Baik di dalam isi bumi yang berupa minyak, emas, timah dan lain-lain, di kulit bumi berbentuk tanam-tanaman dan binatang ternakan, dan di laut ada bermacam-macam ikan dan rumput laut. Semua itu adalah untuk manusia dan makhluk Tuhan lainnya. Yang demikian itu agar manusia dapat mensyukurinya.
Binatang-binatang yang tidak mempunyai akal, kehidupannya tidak berubah banyak dari generasi ke generasi. Sedangkan kehidupan manusia cepat berubah. Jika dulu orang hanya ada unta atau kuda sebagai kenderaan. Sekarang ada kereta, pesawat yang canggih, kapal laut dan sebagainya.
Begitu pula bentuk rumah, sudah sangat berbeza-beza dan bermacam-macam rekabentukdan rupanya. Dari rumah kaca sampai kerumah aluminium. Dari rumah di bawah tanah, sampai rumah bertingkat-tingkat (kecuali manusia yang masih hidup di hutan-hutan tertentu seperti yang ada di Brazil, dari generasi ke generasi bahkan sampai sekarang masih hidup bertelanjang bulat).
Mengenai rezeki, manusia juga bermacam macam, ada yang miskin ada juga yang kaya sekali. Sesungguhnya Allah tidak menginginkan manusia hidup susah dan miskin. Allah menginginkan manusia hidup bahagia, sejahtera, aman dan harmonis. Oleh kerana itu Allah menurunkan buku pedoman hidup manusia ke dunia iaitu Taurat, Zabur, Injil dan terakhir yang sempurna, Al Quran. Kalau tidak, manusia akan seperti mereka yang ada di hutan-hutan yang hidup bertelanjang bulat, tanpa pakaian dan tiada malu. Itulah
Jelas sekali tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia, iaitu sebagai wakil Allah untuk bekerja untuk Allah di dunia dengan mengikuti perintah-perintahNya yang ada dalam Al Quran dan Hadith, dalam membangun atau menyejahterakan manusia dan agar manusia dapat beribadah dengan baik kepada Allah swt.
Apa-apa yang diperlukan oleh manusia untuk hidup sudah disediakan. Baik di dalam isi bumi yang berupa minyak, emas, timah dan lain-lain, di kulit bumi berbentuk tanam-tanaman dan binatang ternakan, dan di laut ada bermacam-macam ikan dan rumput laut. Semua itu adalah untuk manusia dan makhluk Tuhan lainnya. Yang demikian itu agar manusia dapat mensyukurinya.
Binatang-binatang yang tidak mempunyai akal, kehidupannya tidak berubah banyak dari generasi ke generasi. Sedangkan kehidupan manusia cepat berubah. Jika dulu orang hanya ada unta atau kuda sebagai kenderaan. Sekarang ada kereta, pesawat yang canggih, kapal laut dan sebagainya.
Begitu pula bentuk rumah, sudah sangat berbeza-beza dan bermacam-macam rekabentukdan rupanya. Dari rumah kaca sampai kerumah aluminium. Dari rumah di bawah tanah, sampai rumah bertingkat-tingkat (kecuali manusia yang masih hidup di hutan-hutan tertentu seperti yang ada di Brazil, dari generasi ke generasi bahkan sampai sekarang masih hidup bertelanjang bulat).
Mengenai rezeki, manusia juga bermacam macam, ada yang miskin ada juga yang kaya sekali. Sesungguhnya Allah tidak menginginkan manusia hidup susah dan miskin. Allah menginginkan manusia hidup bahagia, sejahtera, aman dan harmonis. Oleh kerana itu Allah menurunkan buku pedoman hidup manusia ke dunia iaitu Taurat, Zabur, Injil dan terakhir yang sempurna, Al Quran. Kalau tidak, manusia akan seperti mereka yang ada di hutan-hutan yang hidup bertelanjang bulat, tanpa pakaian dan tiada malu. Itulah
sesungguhnya manusia jika hidup tanpa buku pedoman hidup, tanpa ilmu.
Mengenai rezeki yang diterima oleh manusia, atau berapa besar rezeki yang diberikan oleh Allah kepada manusia sangat tergantung kepada 4 perkara.
Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana kepada makhluknya. Hanya Allah memberi peringatan-peringatan kepada manusia dalam Al Quran, agar manusia tidak sesat atau tidak salah pilih diantara dua jalan, iaitu jalan Allah yang ada dalam Al Quran atau jalan sesat yang mengikuti kemahuan syaitan atau nafsu yang tidak terkendali.
Allah berfirman :
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani."
Mengenai rezeki yang diterima oleh manusia, atau berapa besar rezeki yang diberikan oleh Allah kepada manusia sangat tergantung kepada 4 perkara.
Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana kepada makhluknya. Hanya Allah memberi peringatan-peringatan kepada manusia dalam Al Quran, agar manusia tidak sesat atau tidak salah pilih diantara dua jalan, iaitu jalan Allah yang ada dalam Al Quran atau jalan sesat yang mengikuti kemahuan syaitan atau nafsu yang tidak terkendali.
Allah berfirman :
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani."
Q.S Al-Faatihah : 1
"Maka dia (Mariam yang dinazarkan oleh ibunya) diterima oleh Tuhannya dengan penerimaan yang baik dan dibesarkannya dengan didikan yang baik, serta diserahkannya untuk dipelihara oleh Nabi Zakaria. Tiap-tiap kali Nabi Zakaria masuk untuk menemui Mariam di Mihrab, dia dapati rezeki (buah-buahan yang luar biasa) di sisinya. Nabi Zakaria bertanya: Wahai Mariam dari mana engkau dapati (buah-buahan) ini? Mariam menjawab; Ia adalah dari Allah, sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada sesiapa yang
"Maka dia (Mariam yang dinazarkan oleh ibunya) diterima oleh Tuhannya dengan penerimaan yang baik dan dibesarkannya dengan didikan yang baik, serta diserahkannya untuk dipelihara oleh Nabi Zakaria. Tiap-tiap kali Nabi Zakaria masuk untuk menemui Mariam di Mihrab, dia dapati rezeki (buah-buahan yang luar biasa) di sisinya. Nabi Zakaria bertanya: Wahai Mariam dari mana engkau dapati (buah-buahan) ini? Mariam menjawab; Ia adalah dari Allah, sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada sesiapa yang
dikehendakiNya dengan tidak dikira."
Q.S Aali Imran : 37
"Dialah (Allah) yang menjadikan untuk kamu segala yang ada di bumi,
"Dialah (Allah) yang menjadikan untuk kamu segala yang ada di bumi,
kemudian Dia menuju dengan kehendakNya ke arah (bahan-bahan) langit, lalu dijadikannya tujuh langit dengan sempurna dan Dia Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu."
Q.S Al-Baqarah : 29
"Dan tiadalah sesuatupun dari makhluk-makhluk yang bergerak di bumi melainkan Allah jualah yang menanggung rezekinya dan mengetahui tempat kediamannya dan tempat dia disimpan. Semuanya itu tersurat di dalam Kitab (Luh Mahfuz) yang nyata (kepada malaikat-malaikat yang berkenaan)."
"Dan tiadalah sesuatupun dari makhluk-makhluk yang bergerak di bumi melainkan Allah jualah yang menanggung rezekinya dan mengetahui tempat kediamannya dan tempat dia disimpan. Semuanya itu tersurat di dalam Kitab (Luh Mahfuz) yang nyata (kepada malaikat-malaikat yang berkenaan)."
Q.S Hud : 6
"Dan bahawa sesungguhnya tidak ada (balasan) bagi seseorang melainkan (balasan) apa yang diusahakannya;"
"Dan bahawa sesungguhnya tidak ada (balasan) bagi seseorang melainkan (balasan) apa yang diusahakannya;"
QS An-Najm : 39
"Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi nikmatKu kepada kamu dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah keras."
"Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi nikmatKu kepada kamu dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah keras."
Q.S Ibrahim : 7
"Orang orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, Allah akan
"Orang orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, Allah akan
berikan rezeki dari sumber yang tidak diduga duga." Q.S
Dari firman-firman diatas, jelas sekali Rasulullah saw memberi keterangan kepada umatnya yang berbentuk peringatan-peringatan dan khabar gembira.
Ada 4 tingkat rezeki dari Allah:
1. Rezeki yang dijamin oleh Allah swt untuk setiap makhluk, termasuk manusia yang berakal. Ertinya Allah akan memberikan makan, minumuntuk makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yangterendah, seperti kita lihat orang-orang yang tinggal di hutan-hutan,mereka dapat tetap hidup walaupun tanpa ilmu Al Quran,Injil ataupun Taurat. Begitu pula orang-orang yang tinggal di kota-kota, walaupun ia tidak ada ilmu atau malas bekerja, ada sahajaorang yang membantu mereka untuk memberi makan. Apakah Andaingin seperti itu? Jika mahu Anda pasti akan mendapat bantuandari orang lain atau famili. Tak usah takut kalau tidak akan makan. Semua rezeki dijamin Allah swt. Pertanyaannya, apakah hidup kitaini hanya untuk makan?
2. Rezeki tingkat kedua adalah Allah akan memberikan rezeki kepada manusia dengan penuh keadilan dan kebijaksanaan. Allah akanmemberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Ertinyakalau ia bekerja dua jam, dapatlah hasil yang dua jam. Kalau kerjalebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih bersungguh-sungguh, iaakan mendapat lebih banyak. Allah Maha Adil. Kalau orang inginmendapatkan rezeki lebih banyak, ia haruslah belajar lebih banyakdan bersungguh-sungguh bekerja. Itu adalah kuncinya.
3. Rezeki tingkat ketiga adalah rezeki yang "ditambah" oleh Allahswt. Inilah rezeki yang disayangi yang kepada yang diinginkanoleh Allah swt.Kalau kita pandai pandai mensyukuri pemberianTuhan dan manusia, Allah akan tambahkan. Kita dapat merasakankasih sayang Allah swt kepada kita, kerana rezeki dan kebahagianselalu ditambahkan. PemberianTuhan : waktu, akal, panca inderadigunakan untuk mencari ilmu dan bekerja bersungguh-sungguh,maka rezeki akan jauh lebih baik dari pada orang orang yangtidak ada ilmu, seperti contoh orang-orang hutan Brazil. Bertahun-tahun rezekinya tetap sahaja mencari akar tumbuh-tumbuhan. Atauorang-orang kota yang kurang ilmunya (malas) maka rezekinyalebih sedikit. Atau suatu bangsa yang rajin membaca buku, makabangsanya lebih makmur daripada bangsa yang malas mencari ilmu.Lihatlah Jepun atau negara-negara Barat yang rajin membaca bukuyang bermanfaat dan sudah menjadi budaya pada rakyatnya.Hidup mereka lebih sejahtera. Contoh kedua: orang yang pandaimensyukuri bantuan dari teman-temannya, atau dari siapa sahaja,ia akan mudah mendapat bantuan selanjutnya, tapi kalau ia tidakpandai mensyukuri, atau tidak pandai berterimakasih akan bantuan
Dari firman-firman diatas, jelas sekali Rasulullah saw memberi keterangan kepada umatnya yang berbentuk peringatan-peringatan dan khabar gembira.
Ada 4 tingkat rezeki dari Allah:
1. Rezeki yang dijamin oleh Allah swt untuk setiap makhluk, termasuk manusia yang berakal. Ertinya Allah akan memberikan makan, minumuntuk makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yangterendah, seperti kita lihat orang-orang yang tinggal di hutan-hutan,mereka dapat tetap hidup walaupun tanpa ilmu Al Quran,Injil ataupun Taurat. Begitu pula orang-orang yang tinggal di kota-kota, walaupun ia tidak ada ilmu atau malas bekerja, ada sahajaorang yang membantu mereka untuk memberi makan. Apakah Andaingin seperti itu? Jika mahu Anda pasti akan mendapat bantuandari orang lain atau famili. Tak usah takut kalau tidak akan makan. Semua rezeki dijamin Allah swt. Pertanyaannya, apakah hidup kitaini hanya untuk makan?
2. Rezeki tingkat kedua adalah Allah akan memberikan rezeki kepada manusia dengan penuh keadilan dan kebijaksanaan. Allah akanmemberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Ertinyakalau ia bekerja dua jam, dapatlah hasil yang dua jam. Kalau kerjalebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih bersungguh-sungguh, iaakan mendapat lebih banyak. Allah Maha Adil. Kalau orang inginmendapatkan rezeki lebih banyak, ia haruslah belajar lebih banyakdan bersungguh-sungguh bekerja. Itu adalah kuncinya.
3. Rezeki tingkat ketiga adalah rezeki yang "ditambah" oleh Allahswt. Inilah rezeki yang disayangi yang kepada yang diinginkanoleh Allah swt.Kalau kita pandai pandai mensyukuri pemberianTuhan dan manusia, Allah akan tambahkan. Kita dapat merasakankasih sayang Allah swt kepada kita, kerana rezeki dan kebahagianselalu ditambahkan. PemberianTuhan : waktu, akal, panca inderadigunakan untuk mencari ilmu dan bekerja bersungguh-sungguh,maka rezeki akan jauh lebih baik dari pada orang orang yangtidak ada ilmu, seperti contoh orang-orang hutan Brazil. Bertahun-tahun rezekinya tetap sahaja mencari akar tumbuh-tumbuhan. Atauorang-orang kota yang kurang ilmunya (malas) maka rezekinyalebih sedikit. Atau suatu bangsa yang rajin membaca buku, makabangsanya lebih makmur daripada bangsa yang malas mencari ilmu.Lihatlah Jepun atau negara-negara Barat yang rajin membaca bukuyang bermanfaat dan sudah menjadi budaya pada rakyatnya.Hidup mereka lebih sejahtera. Contoh kedua: orang yang pandaimensyukuri bantuan dari teman-temannya, atau dari siapa sahaja,ia akan mudah mendapat bantuan selanjutnya, tapi kalau ia tidakpandai mensyukuri, atau tidak pandai berterimakasih akan bantuan
yang sudah diterimanya (bukan hanya berterimakasih dimulutsahaja) maka ia tidak akan dapat bantuan lagi. Hidupnya akansusah lagi. Bukan Allah yang menghendaki, tetapi ia sendiri yangtidak pandai bersyukur.
Orang-orang yang pandai, bersyukurlah kerana mendapat rezeki dan
Orang-orang yang pandai, bersyukurlah kerana mendapat rezeki dan
kebahagian yang lebih banyak. Janji Allah tidak meleset sedikit pun!
Orang yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup bahagia, sejahtera
dan tenteram. Usaha-usahanya akan mendapat kejayaan, kerana Allah
tambahkan selalu. Kekayaannya digunakannya di jalan Allah, sangat
dermawan, pangasih penyayang, taat menjalankan ibadah. Semoga Allah menggolongkan kita kepada golongan orang-orang pandai bersyukur.
"Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepada Luqman, hikmat kebijaksanaan, (serta Kami perintahkan kepadanya): Bersyukurlah
"Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepada Luqman, hikmat kebijaksanaan, (serta Kami perintahkan kepadanya): Bersyukurlah
kepada Allah (akan segala nikmatNya kepadamu) dan sesiapa yang bersyukur maka faedahnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri dan sesiapa yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi hal kepada Allah), kerana sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi Maha Terpuji."
Q.S Luqman : 12
"Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya) dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan)."
Q.S Luqman : 12
"Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya) dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan)."
QS Luqman : 14
"Apa jua kebaikan (nikmat kesenangan) yang engkau dapati maka ia adalah dari Allah dan apa jua bencana yang menimpamu maka ia adalah dari (kesalahan) dirimu sendiri dan Kami telah mengutus engkau (wahai Muhammad) kepada seluruh umat manusia sebagai seorang Rasul (yang membawa rahmat) dan cukuplah Allah menjadi saksi (yang membuktikan kebenaran hakikat ini)."
"Apa jua kebaikan (nikmat kesenangan) yang engkau dapati maka ia adalah dari Allah dan apa jua bencana yang menimpamu maka ia adalah dari (kesalahan) dirimu sendiri dan Kami telah mengutus engkau (wahai Muhammad) kepada seluruh umat manusia sebagai seorang Rasul (yang membawa rahmat) dan cukuplah Allah menjadi saksi (yang membuktikan kebenaran hakikat ini)."
QS An-Nisaa' : 79
"Orang-orang yang pandai bersyukur kepada Allah bererti ia pandai pula bersyukur kepada manusia, begitu pula sebaliknya."
"Orang-orang yang pandai bersyukur kepada Allah bererti ia pandai pula bersyukur kepada manusia, begitu pula sebaliknya."
HR Baihaqi
4. Rezeki ke empat
Allah berfirman; "Orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, Allah akan berikan rezeki dari sumber yang tidak diduga duga."
Q.S
Jadi rezeki yang ke empat ini amat istimewa, tidak semua orang yang boleh menerimanya, kecuali orang yang betul-betul bertaqwa kepada Allah swt.
4. Rezeki ke empat
Allah berfirman; "Orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, Allah akan berikan rezeki dari sumber yang tidak diduga duga."
Q.S
Jadi rezeki yang ke empat ini amat istimewa, tidak semua orang yang boleh menerimanya, kecuali orang yang betul-betul bertaqwa kepada Allah swt.
Tanda orang bertaqwa adalah; Kalau disebutkan ayat-ayat Allah kepadanya maka menggigil hatinya ketakutan. Cuba kaji diri bagaimana ketaqwaan kitakepada Allah? Sudahkan kita ketingkat orang yang bertaqwa seperti diatas?
Semakin diri inikenal dan takut akan Allah dan mencintai Allah, ertinya makin bertaqwa maka Allah akan bantu. Rezeki Allah akan tambah dari sumber yang tidak diduga. Jadi orang bertaqwa rezekinya banyak dan mudah. Kalau sedikit rezeki (miskin) pertanda ia kurang bertaqwa kepada Allah swt.
Demikianlah Allah mengatakan dalam Al Quran. Janji Allah tidak pernah meleset dan selalu tepat.